10 Pemain Terbaik dalam ajang Piala Eropa Sepanjang Masa

Piala Eropa selalu menawarkan barisan pemain bertalenta tinggi nan brilian. Bahkan turnamen empat tahunan ini diklaim sebagai turnamen sepakbola terbaik di dunia.
Tentu saja tak ada pertandingan legendaris tanpa pemain legendaris. Ini dia sepuluh pemain yang telah menorehkan prestasi dalam sejarah Piala Eropa.

1. Xavi Hernandez

Salah satu pemain terbaik yang pernah bermain dalam laga Piala Eropa. Walaupun penampilan pertamanya pada kejuaran Eropa ini mengecewakan, namun penampilan kali keduanya justru sensasional. Xavi adalah bintang lapangan di Piala Eropa 2008.
Xavi tampil sebagai “jiwa” permainan tiki-taka Spanyol. Ia bahkan disebut-sebut sebagai pemain terbaik Spanyol sepanjang masa, dan selalu siap jika dibutuhkan sang pelatih Spanyol pada Piala Eropa 2008, Luis Aragones.
Xavi mencetak gol pembuka pada pertandingan semi final melawan Rusia, sebelum akhirnya tampil bermain dengan gaya sepakbola mewah dan membantu Fernando Torres menyarangkan gol kemenangan Spanyol sebagai juara Piala Eropa 2008.

2. Peter Schmeichel

Ia adalah penjaga gawang berpostur tubuh besar yang selalu menjadi momok bagi para pemain lawan. Schmeichel adalah raja ketika harus berhadapan satu lawan satu, penjaga gawang terbaik dari generasinya.
Kiper asal Denmark ini telah bermain dalam empat kali Piala Eropa. Namun tak ada yang bisa lupa akan aksi heroiknya membawa Denmark menjadi juara Piala Eropa 1992.
Schmeichel berhasil menghalau tendangan penalti MArco van BAsten pada semi final, dan berpenampilan luar biasa pada final melawan Jerman.

3.Dragan Dzajic

Ia disebut sebagai salah satu pemain sayap kiri terbaik Eropa dan pemain terbaik pada Piala Eropa 1968. Dengan sisa waktu tiga menit, Yugoslavia berhasil mengejutkan Inggris dan mengirim The Three Lions bertanding melawan Italia untuk memperebutkan posisi ketiga. Dzajic adalah seorang master dribbler.

4. Zinedine Zidane

Setelah menorehka prestasi di klubnya, Bordeaux hingga memenangi Piala Intertoto pada 1995 dan menjadi runner up pada Piala UEFA 1995/1996, banyak orang berharap lebih pada penampilan Zidane di penampilan internasional pertamanya pada 1996.
Namun, sang pengatur serangan Prancis ini gagal membawa Prancis lolos dari babak perempat final karena kalah dari Jerman.
Zidane kembali empat tahun kemudian dengan performa terbaiknya dan berhasil membawa Prancis keluar sebagai pemegang trofi Piala Eropa 2000 untuk melengkapi Piala Dunia 1998 yang juga telah mereka raih.
Pada babak penyisihan grup, Zidane dikenal dengan permainan khasnya bernama ‘Marseilles Turn’.
Pada babak perempat final, pemain kunci Bianconeri ini mencetak gol mengejutkan dari tendangan bebas saat melawan Spanyol hingga mencetak gol emas penalti yang mengirim Portugal pulang.
Selain menjadi bagian dari tim Prancis yang terpecah pada Piala Eropa 2004, Zidane masih mampu bermain jenius dan menyarangkan tiga gol.

5. Franz Beckenbauer


Jerman Timur yang membawa pulang trofi Piala Eropa 1972 telah menjadi salah satu tim terbaik yang pernah ada sepanjang sejarah Piala Eropa. Dan tentu saja, pemimpin Jerman Timur di lapangan adalah Franz Beckenbauer, pemain terbaik yang pernah dimiliki Jerman.
Namun, sebelumnya, Beckenbauer telah menelan banyak kritik pedas yang dilontarkan untuknya pada Piala Dunia dua tahun sebelumnya.
Bagaimapun, ia kemudian berhasil membalas kritik pedas tersebut dengan kembali bermain bagus untuk Der Kaiser hingga ditunjuk menjadi kapten tim. Dengan karakteristik permainan berkelasnya pula Beckenbauer berhasil menggulung Uni Soviet 3-0.
Empat tahun kemudian, pada pertandingan internasional terakhirnya, Jerman Timur hanya meraih runner up setelah bertemu dalam pertarung klasik melawan Yugoslavia pada semi final dan hampir menang saat melawan Cekoslovakia di laga final. 

6.Marco van Basten

Van Basten adalah simbol kemenangan tim asuhan Rinus Michels pada Piala Eropa 1988, yang juga berhasil keluar sebagai pencetak gol terbanyak, lima gol.
Van Basten juga menyumbang hattrick ciamik yang mampu melibas Inggris dan tendangan keras di menit ke-88 yang membuat sang tuan rumah sekaligus tim favorit, Jerman Timur bertekuk lutut.
Namun yang akan selalu diingat dari Van Basten adalah tendangan voli dari sudut sempit yang ia lancarkan di laga final dan kemudian menjadi gol terbaik sepanjang sejarah Piala Eropa, berhasil membawa Belanda menjadi juara Piala Eropa 1988 dengan mengalahkan Uni Soviet, 2-0.

7. Paolo Maldini

Maldini adalah bek kiri terbaik sepanjang sejarah Piala Eropa. Ia adalah model dari sebuah konsistensi. Setelah selesai bertanding pada empat kali Piala Eropa, ia terpilih dalam tiga tim All Star.
Maldini memulai karier sepakbola internasionalnya di usia 19 tahun pada babak penyisihan grup di Jerman pada 1988 ketika ia membungkam pemain terbaik Spanyol, Michel.
Italia kemudian tampil mengecewakan pada Piala Eropa 1996, namun di bawah kepemimpinan Maldini pada Piala Eropa 2000, Italia hampir memenangi turnamen ini.
Pada Piala Eropa 2000 ini pula pemain legenda dari AC Milan ini bersama dengan Fabio Canavaro, Alessandro Nesta dan kiper Francesco Toldo membuat lini belakang Italia yang tangguh dan tak mudah ditembus. Namun Maldini dkk gagal mengangkat trofi Henri Delaunay ketika kalah dari Prancis di babak final.

8. Dino Zoff

Walaupun sebelumnya Scmeichel disebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa, ia tidak termasuk dalam peringkat teratas penjaga gawang yang mampu menghentikan bola masuk ke gawangnya, karena posisi itu milik Dino Zoff.
Mantan pemain Juventus ini juga merupakan kapten Italia yang paling terkenal karena memimpin timnya di Piala Dunia pada saat dirinya berumur 40 tahun.
Tak hanya itu rekor permainannya di Piala Eropa pun terhitung fantastis. Dalam tujuh pertandingan di dua turnamen berbeda, dan di antaranya ada tiga pertandingan dengan tambahan waktu, Zoff hanya kebobolan dua gol.

9. Gunter Netzer

Jika berbicara tentang siapa pemain tengah terbaik sepanjang masa, nama Gunter Netzer pantas dilirik. Bagaimanapun, menjadi suatu momen yang akan selalu diingat ketika tak satu pun pemain yang mampu mempermalukan Inggris di Stadion Wembley seperti yang dilakukan pemain Jerman ini hingga menyebabkan bentrokan di babak pertama perempat final.
Netzer kemudian melanjutkan permainan baiknya di babak semi final dan final hingga berhasil melibas Uni Soviet 3-0 di Brusel. Sayangnya, sinar Netzer tak lagi terang pada pertandingan internasional lainnya karena kehadiran Wolfgang Overath.

10. Michel Platini

Tak ada pemain yang mampu menyangi dampak yang ditimbulkan Platini pada Piala Eropa 1984 ketika pemain fantastis milik Juventus ini mencetak sembilan gol, termasuk dua hattrick, layaknya penampilan Diego Maradona pada Piala Dunia dua tahun sebelumnya.
Platini berhasil membawa Prancis lolos dari babak semi final setelah mengalahkan Portugal, 3-2 dan juga mendobrak permainan tanpa gol di laga final melawan Spanyol.
Platini melesakkan gol pertama pada menit ke-57 lebwat sebuah tendangan bebas. Prancis menang 2-0 atas Spanyol.
Platini adalah pengumpan terbaik sepanjang masa dan pemain yang bertanggung jawab atas kemenangan Prancis pada 1984, kemenangan yang tak akan terlupakan dalam sejarah Piala Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar